Berpikir komputasional adalah metode pemikiran yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan pendekatan komputasi, seperti dekomposisi, abstraksi, pengenalan pola, dan algoritma. Tidak hanya digunakan dalam ilmu komputer, teknik ini juga sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh penerapan berpikir komputasional yang sering kita temui.
Saat merencanakan kegiatan harian, kita bisa menggunakan berpikir komputasional untuk mengelola waktu dan tugas. Dengan metode dekomposisi, kita memecah tugas-tugas besar menjadi bagian yang lebih kecil, misalnya mengatur waktu untuk bekerja, berolahraga, dan beristirahat. Selanjutnya, dengan mengenali pola, kita bisa melihat kegiatan mana yang bisa diatur bersama untuk efisiensi, seperti berolahraga sebelum bekerja.
Setelah mendekomposisi dan mengenali pola, langkah berikutnya adalah membuat algoritma atau urutan langkah yang jelas untuk menjalankan kegiatan tersebut. Misalnya, algoritma sederhana untuk pagi hari bisa berupa: bangun tidur, mandi, sarapan, kemudian bekerja.
Memasak juga bisa menjadi salah satu contoh berpikir komputasional. Dalam memasak, kita menerapkan dekomposisi dengan memecah resep menjadi langkah-langkah seperti menyiapkan bahan, memotong, dan memasak. Kemudian, kita mengenali pola dalam proses memasak, seperti mengatur waktu dan urutan memasukkan bahan ke dalam panci agar masakan matang dengan sempurna.
Abstraksi digunakan ketika kita menyederhanakan proses memasak dengan fokus pada hal-hal penting saja, seperti bahan utama dan teknik memasak, sambil mengabaikan detail yang kurang relevan, seperti variasi kecil dalam bumbu yang tidak terlalu mempengaruhi hasil akhir.
Institusi keuangan sering menggunakan berpikir komputasional untuk mendeteksi penipuan. Melalui dekomposisi, data transaksi dibagi menjadi bagian-bagian kecil untuk dianalisis. Pola dalam transaksi tersebut kemudian dikenali, seperti transaksi yang tidak biasa, yang bisa menjadi indikasi penipuan.
Algoritma kompleks digunakan untuk mengidentifikasi dan memprediksi pola penipuan. Setelah analisis, hasilnya dievaluasi untuk memperbaiki algoritma dan meningkatkan keakuratan deteksi di masa depan.
Dalam menentukan lokasi liburan, berpikir komputasional dapat membantu merencanakan perjalanan dengan efisien. Dengan dekomposisi, kita memecah proses menjadi langkah-langkah seperti memilih destinasi, menentukan anggaran, dan mencari akomodasi. Kemudian, pola dari liburan sebelumnya dapat dikenali, seperti preferensi lokasi atau aktivitas favorit.
Abstraksi membantu kita fokus pada faktor-faktor penting dalam perencanaan liburan, seperti biaya dan waktu, sementara mengabaikan detail yang tidak relevan, sehingga proses perencanaan menjadi lebih sederhana dan efisien.
Berpikir komputasional bukan hanya sebuah teori dalam ilmu komputer, tetapi juga metode praktis yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Dengan menguasai teknik ini, kita dapat menyelesaikan masalah dengan lebih efektif dan efisien.
Baca Juga: Kata-Kata Senja Cinta: Ungkapan Romantis yang Menyentuh Hati
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Reduce? Simak Penjelasannya!