Apa Itu Penyakit Pes? Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Jumat, 26 Juli 2024 13:13

Penyakit pes, atau dikenal juga sebagai sampar, adalah penyakit infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Penyakit ini terkenal dengan sebutan "Black Death" karena sejarahnya yang mengerikan di Eropa pada abad keempat belas, menyebabkan jutaan kematian. Dalam artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis pes, gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahannya.

Jenis-Jenis Pes

Penyakit pes dibagi menjadi tiga jenis utama berdasarkan bagian tubuh yang terinfeksi:

Pneumonic Plague

Pneumonic plague terjadi ketika bakteri Yersinia pestis menginfeksi paru-paru. Jenis ini adalah yang paling mematikan dan dapat menyebar melalui udara dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi.

Septicemic Plague

Septicemic plague terjadi ketika bakteri berkembang biak di dalam darah. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala parah seperti demam tinggi, pendarahan internal, dan kulit yang menghitam.

Bubonic Plague

Bubonic plague adalah jenis yang paling umum, ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh gigitan kutu yang terinfeksi dari hewan pengerat.

Gejala Pes

Gejala pes biasanya muncul 2-6 hari setelah terinfeksi. Gejala dapat bervariasi tergantung pada jenis pes:

Gejala Pneumonic Plague

  • Batuk dengan dahak berdarah
  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Kelemahan umum

Gejala Septicemic Plague

  • Demam tinggi
  • Kelemahan dan menggigil
  • Mual dan muntah
  • Pendarahan dari mulut, hidung, atau anus
  • Kulit menghitam akibat jaringan yang mati

Gejala Bubonic Plague

  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau pangkal paha
  • Demam tinggi
  • Nyeri otot
  • Kelemahan umum

Penyebab Pes

Penyebab utama pes adalah bakteri Yersinia pestis yang ditularkan melalui gigitan kutu yang hidup pada hewan pengerat seperti tikus, kelinci, dan tupai. Manusia juga dapat terinfeksi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau droplet dari penderita pneumonic plague.

Faktor Risiko Pes

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terinfeksi pes meliputi:

  • Tinggal di daerah dengan populasi hewan pengerat tinggi dan sanitasi buruk
  • Bekerja sebagai dokter hewan atau terlibat dalam penanganan hewan pengerat
  • Hobi mendaki gunung, berkemah, atau berburu di daerah endemik

Diagnosis Pes

Untuk mendiagnosis pes, dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan mungkin memerlukan tes darah untuk mendeteksi bakteri Yersinia pestis. Pemeriksaan tambahan seperti bronkoskopi dapat dilakukan untuk memastikan infeksi di paru-paru.

Pengobatan Pes

Pes dapat diobati dengan antibiotik seperti streptomisin, gentamisin, atau doksisiklin. Perawatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Pada kasus septicemic dan pneumonic plague, pengobatan tambahan seperti cairan infus dan oksigen mungkin diperlukan.

Komplikasi Pes

Jika tidak segera ditangani, pes dapat menyebabkan komplikasi serius seperti:

  • Kematian: Pes yang tidak diobati memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi.
  • Gangrene: Kematian jaringan pada jari tangan dan kaki yang mungkin memerlukan amputasi.
  • Meningitis: Peradangan selaput otak dan sumsum tulang belakang yang jarang terjadi tetapi sangat serius.

Pencegahan Pes

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk pes. Namun, beberapa langkah pencegahan dapat dilakukan:

  • Mengawasi dan mengendalikan populasi hewan pengerat di lingkungan sekitar
  • Menghindari tumpukan benda rongsokan dan makanan hewan yang menarik tikus
  • Menggunakan sarung tangan saat menangani hewan yang terinfeksi
  • Memastikan hewan peliharaan menggunakan produk anti serangga atau kutu
  • Mencegah hewan peliharaan tidur di kasur atau sofa

Kesimpulan

Penyakit pes adalah infeksi bakteri yang serius dan dapat mematikan jika tidak segera diobati. Meskipun penyakit ini memiliki sejarah kelam, perkembangan medis modern telah memungkinkan pengobatan yang efektif dengan antibiotik. Langkah pencegahan dan pengendalian lingkungan sangat penting untuk mengurangi risiko penularan pes.

Baca Juga: Apa Itu Penyakit Step? Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Baca Juga: Apa Itu Penyakit Thalasemia? Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya