Pernikahan dalam Islam adalah ikatan suci yang diatur dengan aturan khusus untuk menjaga keharmonisan dan kesehatan pasangan. Salah satunya adalah larangan terhadap beberapa gaya hubungan suami istri yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama. Berikut ini adalah beberapa gaya hubungan yang sebaiknya dihindari agar tetap dalam batas syariat Islam dan demi kebaikan bersama.
Islam mengajarkan agar pasangan menjaga kesopanan bahkan saat berduaan di ruang pribadi. Salah satu cara yang dianjurkan adalah dengan menggunakan penutup atau selimut saat melakukan hubungan. Sebuah hadis menyebutkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan suami istri untuk menutupi diri saat berhubungan agar terhindar dari pandangan makhluk tak kasat mata seperti jin.
Dalam Islam, hubungan intim melalui anus adalah tindakan yang dilarang keras. Selain tidak sesuai dengan ajaran agama, anal seks juga berisiko tinggi terhadap kesehatan. Anus tidak memiliki pelumas alami seperti vagina, sehingga rentan mengalami luka yang bisa meningkatkan risiko infeksi penyakit menular seperti HIV atau HPV. Rasulullah SAW juga memperingatkan umatnya untuk menjauhi gaya hubungan ini, yang disebutkan dalam beberapa hadis.
Islam secara eksplisit melarang hubungan intim saat istri sedang haid, yang tertuang dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 222. Selain karena alasan kesucian, larangan ini juga berhubungan dengan kesehatan. Berhubungan saat haid dapat meningkatkan risiko infeksi, karena aliran darah yang keluar bisa memudahkan bakteri masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya pasangan menunggu hingga masa haid selesai untuk menjaga kesehatan bersama.
Posisi berdiri dalam hubungan intim bukanlah sesuatu yang haram, namun makruh dalam pandangan Islam. Secara kesehatan, posisi ini dapat berisiko terhadap sistem peredaran darah dan tekanan pada jantung. Dr. Hussein Botchway menyebutkan bahwa berhubungan sambil berdiri berpotensi menyebabkan tekanan darah tinggi dan, dalam kasus ekstrem, stroke. Jadi, demi keselamatan pasangan, sebaiknya hindari posisi ini.
Dalam Islam, pemanasan atau foreplay sangat dianjurkan sebelum melakukan hubungan intim. Rasulullah SAW dalam hadisnya menyarankan pasangan untuk memulai dengan ciuman dan kata-kata romantis sebagai tanda kasih sayang. Tidak melakukan foreplay dapat menyebabkan ketidaknyamanan, terutama bagi istri, dan bisa mengurangi kenikmatan dalam berhubungan.
Posisi ini sebenarnya tidak dilarang dalam Islam secara tegas, namun beberapa ulama menyarankan untuk menghindarinya karena alasan kesehatan. Dari sudut medis, posisi ini disebut rawan karena dapat menimbulkan risiko cedera pada penis. Menurut penelitian di jurnal *Advances in Urology*, kasus cedera penis sebagian besar disebabkan oleh posisi ini. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sebaiknya pasangan memilih posisi yang lebih aman.
Islam memberikan pedoman yang jelas tentang cara-cara berhubungan suami istri yang baik dan sehat. Selain menghindari gaya hubungan yang dilarang, penting juga untuk selalu memulai dan mengakhiri hubungan dengan doa. Dengan begitu, hubungan antara suami dan istri akan senantiasa berada dalam keberkahan dan perlindungan Allah SWT. Hal ini tidak hanya meningkatkan keharmonisan, tetapi juga memberikan ketenangan batin dalam menjalani rumah tangga.
Menjaga syariat dan aturan dalam berhubungan suami istri adalah cara untuk meraih kebahagiaan dan keberkahan dalam pernikahan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pasangan untuk menciptakan hubungan yang lebih sehat, aman, dan berkualitas dalam Islam.
Baca Juga: Kumpulan Jokes Bapak-Bapak Garing yang Dijamin Bikin Ngakak
Baca Juga: Arti Capung Masuk Rumah Malam Hari, Pertanda Baik?