Inilah Penyebab Anak Sering Mengantuk dan Cara Mengatasinya

Senin, 21 April 2025 16:20

Di masa pertumbuhannya, anak-anak umumnya memiliki energi yang melimpah. Namun jika si kecil sering tampak lemas, lesu, dan mudah mengantuk saat beraktivitas, orang tua patut waspada. Penyebab anak sering mengantuk bisa berasal dari berbagai faktor, mulai dari pola tidur yang tidak teratur hingga gangguan kesehatan tertentu.

Mengantuk berlebihan pada anak tidak hanya mengganggu aktivitas harian, tapi juga bisa berdampak pada prestasi akademik, perilaku, serta perkembangan emosionalnya. Yuk, kenali apa saja penyebab anak sering mengantuk dan bagaimana cara mengatasinya secara efektif.

Apa Saja Penyebab Anak Sering Mengantuk?

Kondisi anak yang tampak selalu mengantuk di siang hari bisa jadi tidak hanya karena kurang istirahat. Berikut beberapa faktor yang bisa menyebabkan hal tersebut:

1. Kurang Tidur atau Kualitas Tidur yang Buruk

Kurangnya jam tidur merupakan penyebab paling umum anak mudah mengantuk di siang hari. Anak-anak usia sekolah dasar rata-rata membutuhkan waktu tidur 9–11 jam per malam. Jika tidur mereka terganggu oleh aktivitas malam seperti bermain gadget atau menonton TV, ini bisa mempengaruhi energi mereka keesokan harinya.

2. Kurang Aktivitas Fisik

Gaya hidup pasif juga dapat menyebabkan anak lebih mudah merasa lelah dan mengantuk. Ketika anak jarang berolahraga atau bermain di luar rumah, tubuhnya tidak cukup terstimulasi untuk merasa lelah secara alami di malam hari. Akibatnya, pola tidur menjadi terganggu dan menyebabkan rasa kantuk di siang hari.

3. Konsumsi Gula Berlebihan

Makanan dan minuman tinggi gula dapat menyebabkan lonjakan energi sesaat diikuti dengan penurunan drastis yang membuat anak merasa lemas. Ini juga bisa mempengaruhi pola tidur dan membuat anak lebih sering terbangun di malam hari. Akibatnya, anak menjadi mengantuk di siang hari meskipun durasi tidurnya mencukupi.

4. Terlalu Banyak Screen Time

Paparan layar yang berlebihan dari gadget, TV, atau komputer bisa mengganggu ritme sirkadian anak. Terutama jika dilakukan menjelang waktu tidur, sinar biru dari layar bisa menekan produksi melatonin, hormon yang membantu tubuh mengatur siklus tidur. Ini membuat anak sulit tertidur dan menjadi mudah mengantuk di siang hari.

5. Efek Samping Obat-obatan

Beberapa jenis obat seperti antihistamin (untuk alergi), obat epilepsi, dan pengobatan untuk ADHD bisa menyebabkan kantuk sebagai efek samping. Jika anak sedang mengonsumsi obat tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah itu penyebab rasa kantuk yang berlebihan.

6. Anemia atau Kekurangan Zat Besi

Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau zat besi, yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Tanpa cukup oksigen, anak akan merasa mudah lelah, pusing, dan mengantuk. Gejala lain dari anemia termasuk wajah pucat, detak jantung cepat, dan sulit berkonsentrasi.

7. Gangguan Tidur

Anak juga bisa mengalami gangguan tidur seperti sleep apnea, insomnia, atau mimpi buruk yang sering. Sleep apnea, misalnya, menyebabkan gangguan pernapasan saat tidur dan membuat anak terbangun berulang kali tanpa disadari. Akibatnya, tidur menjadi tidak nyenyak dan anak merasa kurang segar saat bangun.

8. Gangguan Neurologis Seperti Narkolepsi

Walaupun jarang, narkolepsi bisa terjadi pada anak-anak. Ini adalah kondisi neurologis yang membuat anak merasa kantuk ekstrem di siang hari dan bisa tertidur secara tiba-tiba. Jika anak tampak sering tertidur saat berbicara, makan, atau bahkan bermain, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

Cara Mengatasi Anak yang Sering Mengantuk

Setelah memahami berbagai penyebab anak sering mengantuk, berikut adalah beberapa langkah praktis yang bisa orang tua terapkan:

  • Pastikan anak tidur cukup dengan jadwal tidur yang konsisten setiap malam.
  • Batasi penggunaan gadget, terutama 1–2 jam sebelum tidur.
  • Kurangi konsumsi makanan tinggi gula dan berikan camilan sehat sebelum tidur seperti susu hangat atau pisang.
  • Libatkan anak dalam aktivitas fisik yang menyenangkan seperti bermain di taman, bersepeda, atau berenang.
  • Perhatikan efek samping obat yang dikonsumsi dan konsultasikan ke dokter jika perlu penyesuaian dosis.
  • Berikan makanan kaya zat besi seperti bayam, hati ayam, dan kacang-kacangan untuk mencegah anemia.
  • Ciptakan suasana kamar yang nyaman: redup, tidak berisik, dan sejuk untuk membantu anak tidur lebih nyenyak.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika setelah memperbaiki pola tidur, asupan nutrisi, dan aktivitas fisik namun anak tetap tampak sering mengantuk atau bahkan menunjukkan tanda-tanda kelelahan berlebihan, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Terutama jika disertai gejala lain seperti:

  • Sering tidur tiba-tiba tanpa sebab jelas
  • Kesulitan bernapas saat tidur
  • Gangguan perilaku atau kesulitan belajar
  • Wajah pucat atau berat badan turun tanpa sebab

Kesimpulan

Penyebab anak sering mengantuk bisa berasal dari berbagai aspek, mulai dari gaya hidup, pola makan, hingga kondisi medis. Dengan mengenali tanda dan penyebabnya sejak dini, orang tua bisa mengambil langkah yang tepat untuk menjaga energi dan semangat si kecil dalam menjalani hari-harinya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika anak terus mengalami kantuk berlebihan meski sudah mencoba berbagai solusi.