Inilah Penyebab Varikokel pada Remaja dan Cara Penanganannya

Rabu, 04 Juni 2025 16:04

Varikokel adalah kondisi medis yang terjadi ketika pembuluh darah vena di dalam skrotum melebar atau membengkak. Biasanya, varikokel ditemukan di sisi kiri skrotum dan sering disebut seperti “kantong cacing” karena tampak seperti benjolan yang tidak beraturan. Meski sering dialami pria dewasa, varikokel juga dapat terjadi pada remaja dan dapat berdampak pada kesehatan reproduksi jika tidak ditangani dengan baik.

Apa Itu Varikokel dan Mengapa Terjadi pada Remaja?

Varikokel merupakan pelebaran pembuluh vena di sekitar testis yang menyebabkan darah tidak mengalir dengan lancar kembali ke jantung. Gangguan ini terjadi karena kerusakan pada katup vena yang seharusnya mengatur aliran darah satu arah. Ketika katup ini melemah, darah dapat mengalir balik dan menumpuk, sehingga pembuluh vena membengkak.

Pada remaja, kondisi ini bisa muncul terutama saat masa pubertas, saat tubuh mengalami perubahan besar termasuk pertumbuhan organ reproduksi. Varikokel dapat menyebabkan nyeri, rasa tidak nyaman, dan dalam beberapa kasus dapat berpengaruh pada kesuburan di masa depan.

Penyebab Varikokel pada Remaja

Beberapa faktor dapat menjadi penyebab varikokel pada remaja. Berikut penjelasan mengenai penyebab utama yang sering terjadi:

1. Gangguan Katup Vena

Katup pada pembuluh vena bertugas agar darah hanya mengalir ke satu arah, yaitu kembali ke jantung. Jika katup ini rusak atau melemah, darah dapat mengalir mundur dan menyebabkan penumpukan darah di vena testis. Akibatnya, vena melebar dan muncullah varikokel.

2. Perbedaan Struktur Pembuluh Darah

Secara anatomis, pembuluh darah pada sisi kiri skrotum memiliki jalur yang lebih panjang dan sudut yang kurang ideal untuk aliran darah dibandingkan dengan sisi kanan. Kondisi ini membuat sisi kiri lebih rentan mengalami tekanan darah yang menyebabkan pelebaran pembuluh vena dan munculnya varikokel.

3. Peningkatan Aliran Darah Saat Pubertas

Saat pubertas, aliran darah ke testis meningkat signifikan untuk mendukung pertumbuhan dan fungsi organ reproduksi. Namun, jika pembuluh darah tidak mampu mengatasi peningkatan aliran ini, darah dapat terhambat dan menyebabkan varikokel.

4. Faktor Genetik atau Riwayat Keluarga

Adanya anggota keluarga yang mengalami varikokel atau gangguan pembuluh darah dapat meningkatkan risiko remaja mengalami varikokel. Meskipun faktor ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, kelainan genetik bisa menjadi salah satu penyebabnya.

5. Sindrom Nutcracker

Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah ginjal kiri terjepit di antara arteri besar di perut, menyebabkan tekanan meningkat pada pembuluh vena ginjal. Tekanan ini bisa menyebabkan aliran darah balik ke pembuluh vena testis kiri, yang memicu timbulnya atau memperparah varikokel.

6. Berat Badan yang Tidak Ideal

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas juga dapat berkontribusi terhadap varikokel, walaupun biasanya varikokel pada kasus obesitas lebih sering muncul di sisi kanan testis. Hubungan ini masih memerlukan kajian lebih mendalam.

Gejala Varikokel pada Remaja

Varikokel terkadang tidak menimbulkan gejala dan ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan rutin. Namun, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai:

  • Rasa nyeri atau tidak nyaman pada skrotum, terutama setelah berdiri lama atau beraktivitas berat
  • Terasa ada benjolan lunak atau pembengkakan di skrotum
  • Testis di sisi yang terkena tampak lebih kecil atau mengecil (atrofi)
  • Perubahan pada tekstur atau bentuk skrotum yang tampak tidak normal

Penanganan Varikokel pada Remaja

Penanganan varikokel tergantung pada tingkat keparahan dan gejala yang dialami. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

Perawatan Non-Bedah

Pada varikokel ringan tanpa gejala nyeri yang signifikan, pengelolaan konservatif dapat dilakukan dengan:

  • Menghindari aktivitas berat yang menimbulkan ketidaknyamanan pada testis
  • Menggunakan celana dalam khusus atau jockstrap untuk memberikan dukungan pada skrotum
  • Mengompres dengan air dingin atau es batu yang dibungkus kain untuk meredakan pembengkakan dan rasa sakit
  • Minum obat pereda nyeri seperti ibuprofen bila nyeri terasa mengganggu

Prosedur Medis dan Bedah

Jika varikokel menyebabkan nyeri parah, testis mengecil, atau berdampak pada fungsi reproduksi, tindakan operasi mungkin diperlukan. Beberapa metode operasi yang umum digunakan meliputi:

  • Microscopic varicocelectomy: Operasi dengan sayatan kecil di selangkangan dan menggunakan mikroskop untuk mengikat pembuluh vena yang melebar.
  • Laparoscopic varicocelectomy: Melibatkan beberapa sayatan kecil di perut dengan bantuan kamera dan alat bedah mini untuk mengatasi varikokel.
  • Embolisasi: Prosedur non-bedah di mana dokter menutup pembuluh vena yang bermasalah menggunakan kawat khusus atau larutan yang dimasukkan melalui selang kecil.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan ke dokter apabila remaja mengalami gejala seperti nyeri testis yang menetap, pembengkakan yang semakin membesar, atau perubahan ukuran testis. Diagnosis dini dan penanganan tepat penting untuk mencegah komplikasi yang bisa memengaruhi kesuburan.

Kesimpulan

Varikokel pada remaja merupakan kondisi pembuluh vena melebar di skrotum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gangguan katup vena, struktur pembuluh darah, hingga faktor genetik dan sindrom tertentu. Mengenali penyebab dan gejalanya penting agar penanganan bisa dilakukan tepat waktu. Baik melalui perawatan konservatif maupun prosedur medis, varikokel dapat diatasi untuk menjaga kesehatan reproduksi dan kualitas hidup remaja.

Baca Juga: Operasi Batu Ginjal: Prosedur, Persiapan, dan Pemulihan Lengkap