Imunisasi DPT merupakan salah satu vaksinasi penting untuk melindungi anak dari penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Meski sangat bermanfaat, imunisasi ini bisa menimbulkan beberapa efek samping ringan. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami pantangan setelah imunisasi DPT untuk membantu mempercepat pemulihan dan menjaga efektivitas vaksin.
Setelah mendapatkan vaksin DPT, tubuh anak akan mulai membentuk antibodi sebagai perlindungan terhadap infeksi. Efek samping seperti demam ringan, kemerahan di area suntikan, atau anak menjadi lebih rewel kerap kali muncul. Dengan menghindari beberapa pantangan tertentu, proses penyembuhan akan lebih optimal dan risiko komplikasi bisa diminimalkan.
Berikut ini beberapa pantangan penting setelah anak mendapatkan imunisasi DPT yang perlu diperhatikan oleh orang tua:
Setelah imunisasi, sebaiknya anak diberikan waktu istirahat yang cukup di rumah. Mengajak Si Kecil keluar rumah, apalagi ke tempat yang ramai, dapat meningkatkan risiko tertular penyakit lain. Sistem imun anak sedang beradaptasi dengan vaksin, sehingga lebih rentan terhadap infeksi.
Jika anak mengalami demam atau nyeri setelah imunisasi, penggunaan obat-obatan harus sesuai dengan arahan dokter. Jangan memberikan obat penurun panas, antiinflamasi, atau antibiotik tanpa resep. Penggunaan obat sembarangan bisa memperparah kondisi dan menimbulkan reaksi alergi yang berbahaya.
Memijat area suntikan merupakan pantangan besar setelah imunisasi DPT. Pijatan bisa memperburuk pembengkakan, memperparah rasa sakit, dan bahkan meningkatkan risiko infeksi lokal. Jika area suntikan tampak bengkak atau merah, cukup kompres dingin menggunakan kain bersih untuk membantu meredakan peradangan.
Meski efek samping muncul, itu bukan alasan untuk melewatkan jadwal imunisasi berikutnya. Imunisasi DPT biasanya diberikan dalam beberapa tahap, dan penyelesaian semua dosis sangat penting untuk perlindungan penuh. Pastikan tetap mengikuti jadwal yang sudah ditentukan dokter atau layanan kesehatan setempat.
Jika bayi sudah mulai MPASI, pastikan tidak memberikan makanan berat, berlemak, atau baru dikenalkan setelah imunisasi. Perut anak mungkin lebih sensitif setelah vaksinasi, dan makanan yang sulit dicerna bisa memperburuk rasa tidak nyaman atau meningkatkan risiko gangguan pencernaan.
Selain memperhatikan pantangan setelah imunisasi DPT, ada beberapa langkah perawatan yang bisa membantu anak lebih nyaman dan mempercepat pemulihan:
Walaupun efek samping imunisasi DPT umumnya ringan, ada beberapa tanda bahaya yang mengharuskan orang tua segera membawa anak ke dokter:
Jika salah satu gejala di atas muncul, jangan ragu untuk segera mencari pertolongan medis. Penanganan cepat bisa mencegah komplikasi lebih lanjut.
Tidak semua anak mengalami efek samping setelah imunisasi DPT. Ada anak yang hanya menunjukkan reaksi ringan seperti sedikit rewel atau demam ringan, bahkan ada yang tidak menunjukkan reaksi sama sekali. Ini semua tergantung pada respons imun masing-masing anak. Namun, tetap penting untuk memantau kondisi anak dalam 24–48 jam setelah vaksinasi.
Pantangan setelah imunisasi DPT wajib diperhatikan untuk mendukung proses pemulihan dan membangun kekebalan tubuh anak secara maksimal. Hindari membawa anak bepergian, jangan memberikan obat sembarangan, dan hindari memijat area suntikan. Dengan perawatan yang tepat dan pantauan yang baik, efek samping imunisasi DPT bisa dikelola dengan efektif dan Si Kecil tetap sehat dan kuat.
Baca Juga: Daftar Pantangan Makanan untuk Sakit Tumit yang Wajib Dihindari