Tinea fasialis adalah infeksi jamur yang menyerang kulit wajah. Infeksi ini bisa muncul di berbagai area wajah seperti pipi, dahi, dagu, dan sekitar mata. Penyakit ini lebih sering terjadi pada orang yang sering berkeringat atau memiliki kebiasaan kurang menjaga kebersihan kulit. Jika tidak segera ditangani, tinea fasialis bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Tinea fasialis atau dikenal juga sebagai kurap wajah adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh dermatofit. Jamur ini dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita atau melalui benda yang telah terkontaminasi, seperti handuk, pisau cukur, atau alat make-up.
Tinea fasialis dapat dipicu oleh berbagai faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi jamur pada wajah. Berikut beberapa penyebab utama:
Infeksi jamur ini bisa menyebar melalui kontak fisik langsung dengan penderita tinea fasialis atau melalui benda yang telah terkontaminasi jamur.
Kulit wajah yang jarang dibersihkan lebih rentan terkena infeksi jamur. Keringat dan kotoran yang menumpuk dapat menjadi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur.
Orang dengan daya tahan tubuh yang lemah lebih mudah terkena infeksi jamur, termasuk tinea fasialis. Kondisi ini bisa terjadi pada penderita diabetes, HIV/AIDS, atau mereka yang sedang menjalani pengobatan tertentu seperti kemoterapi.
Lingkungan yang lembap dan panas meningkatkan risiko berkembangnya jamur. Oleh karena itu, seseorang yang sering berkeringat atau tinggal di daerah beriklim tropis lebih rentan terkena infeksi ini.
Beberapa hewan peliharaan seperti kucing dan anjing bisa menjadi pembawa jamur yang menyebabkan tinea fasialis. Jika menyentuh hewan yang terinfeksi tanpa perlindungan, jamur dapat berpindah ke kulit wajah.
Infeksi jamur ini memiliki beberapa gejala khas yang bisa menyerupai penyakit kulit lain, seperti rosacea atau dermatitis kontak. Berikut beberapa tanda umum tinea fasialis:
Jika mengalami gejala yang mencurigakan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Berikut beberapa metode pengobatan tinea fasialis:
Untuk kasus ringan, dokter biasanya akan meresepkan krim atau salep antijamur seperti:
Salep ini biasanya digunakan 2 kali sehari selama beberapa minggu hingga infeksi benar-benar sembuh.
Jika infeksi tidak membaik dengan obat topikal, dokter mungkin akan meresepkan obat oral seperti:
Obat ini biasanya diminum selama 2–4 minggu, dan penggunaannya tetap dilanjutkan hingga beberapa hari setelah gejala membaik untuk mencegah kekambuhan.
Selain menggunakan obat, penting untuk menjaga kebersihan kulit wajah agar infeksi tidak semakin parah atau menyebar ke area lain.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
Jika tinea fasialis tidak membaik setelah penggunaan obat antijamur topikal atau semakin parah dengan munculnya luka yang meluas, segera periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menentukan penyebab pasti dan memberikan pengobatan yang lebih efektif.
Tinea fasialis adalah infeksi jamur yang menyerang kulit wajah dan bisa menular melalui kontak langsung atau benda yang telah terkontaminasi. Penyakit ini bisa menimbulkan gejala berupa bercak merah, gatal, dan kulit bersisik. Pengobatan yang tepat dengan obat antijamur serta menjaga kebersihan kulit sangat penting untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah kekambuhan.
Baca Juga: Sakit Tulang Belakang Bawah – Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya