Tuli akibat suara keras atau Noise-Induced Hearing Loss (NIHL) adalah kondisi gangguan pendengaran yang terjadi akibat paparan suara dengan intensitas tinggi dalam jangka waktu tertentu. Kondisi ini dapat terjadi secara tiba-tiba atau bertahap dan sering kali bersifat permanen. Untuk memahami lebih lanjut tentang NIHL, simak penjelasan berikut ini.
Tuli akibat suara keras atau Noise-Induced Hearing Loss (NIHL) adalah gangguan pendengaran yang disebabkan oleh paparan suara dengan intensitas tinggi. Gangguan ini dapat terjadi secara tiba-tiba atau perlahan tergantung pada durasi serta tingkat kebisingan yang diterima oleh telinga.
Paparan suara keras dalam waktu lama dapat merusak sel-sel rambut di dalam koklea, bagian dari telinga yang bertanggung jawab dalam mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik untuk diteruskan ke otak. Jika sel-sel ini rusak, kemampuan mendengar seseorang bisa terganggu, baik secara sementara maupun permanen.
Gejala tuli akibat suara keras bisa muncul secara bertahap atau langsung setelah seseorang terpapar suara dengan intensitas tinggi. Salah satu tanda awal yang paling umum adalah kesulitan dalam mendengar suara bernada tinggi, seperti suara anak-anak atau lonceng.
Selain itu, penderita NIHL sering kali mengalami kesulitan memahami percakapan, terutama di lingkungan yang bising. Suara yang sebelumnya terdengar jelas bisa menjadi samar atau terdengar teredam. Hal ini menyebabkan penderita harus meminta lawan bicara untuk mengulang ucapannya.
Tinnitus atau dengingan di telinga juga sering menyertai kondisi ini. Dengingan bisa terdengar sementara atau berlangsung dalam jangka panjang, tergantung pada tingkat kerusakan yang terjadi. Tinnitus dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan konsentrasi, terutama saat berada di lingkungan yang sunyi.
Dalam beberapa kasus, penderita juga bisa merasakan tekanan atau sensasi penuh di dalam telinga setelah terpapar suara keras. Sensasi ini bisa hilang dalam beberapa jam atau menjadi tanda awal dari gangguan pendengaran yang lebih serius jika tidak ditangani dengan baik.
Penyebab utama tuli akibat suara keras adalah paparan suara dengan intensitas tinggi dalam jangka waktu tertentu. Suara yang melebihi 85 desibel (dB) berpotensi menyebabkan gangguan pendengaran jika seseorang terpapar dalam durasi yang lama.
Beberapa sumber suara keras yang sering menjadi penyebab NIHL antara lain konser musik, suara alat berat di tempat kerja, penggunaan earphone dengan volume tinggi, serta suara ledakan seperti petasan atau senjata api. Aktivitas-aktivitas ini dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan telinga jika tidak diimbangi dengan perlindungan yang memadai.
Selain faktor lingkungan, kebiasaan mendengarkan musik dengan volume tinggi menggunakan earphone atau headphone juga menjadi penyebab utama NIHL pada anak muda. Tanpa disadari, suara keras yang langsung masuk ke telinga dapat merusak sel-sel rambut di dalam koklea, yang tidak bisa diperbaiki setelah mengalami kerusakan.
Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko NIHL adalah riwayat paparan suara keras dalam jangka panjang, baik dari pekerjaan maupun kebiasaan sehari-hari. Orang yang bekerja di industri dengan tingkat kebisingan tinggi, seperti pabrik atau konstruksi, lebih rentan mengalami gangguan pendengaran jika tidak menggunakan alat pelindung telinga.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko NIHL meliputi:
Jika Anda mengalami NIHL, beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan antara lain:
Alat bantu dengar dapat membantu meningkatkan kemampuan pendengaran bagi mereka yang mengalami gangguan pendengaran akibat suara keras.
Untuk kondisi yang lebih parah, implan koklea dapat menjadi solusi untuk membantu penderita mendengar suara dengan lebih jelas.
Bagi yang mengalami tinnitus, terapi suara dan konseling psikologis dapat membantu mengelola gejalanya.
NIHL adalah kondisi yang dapat dicegah. Berikut beberapa langkah untuk melindungi pendengaran Anda:
Tuli akibat suara keras atau NIHL adalah gangguan pendengaran yang bisa terjadi pada siapa saja akibat paparan suara dengan intensitas tinggi. Gejala seperti tinnitus dan kesulitan mendengar suara tertentu menjadi tanda awal kondisi ini. Meskipun NIHL sering kali bersifat permanen, ada beberapa metode yang dapat membantu mengatasi gangguan pendengaran ini. Pencegahan dengan menghindari paparan suara bising dan menggunakan perlindungan pendengaran sangat penting untuk menjaga kesehatan telinga.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Feses Bau dan Cara Mengatasinya