Ditopang PPN Dalam Negeri, Penerimaan Pajak Moncer di Februari 2023

Ditopang PPN Dalam Negeri, Penerimaan Pajak Moncer di Februari 2023 Ditopang PPN Dalam Negeri, Penerimaan Pajak Moncer di Februari 2023

BERITA - JAKARTA. Penerimaan pajak pada Februari masih menggembirakan. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, penerimaan pajak hingga Fabruari 2023 tercatat sebesar Rp 279,98 triliun atau mencapai 16,30% dari target.

Bila melihat atas penerimaan berbagai jenis pajak, pajak pertambahan nilai (PPN) ekstra dalam negeri masih menjabat tulang punggung penerimaan pajak atas periode tercatat. 

Penerimaan PPN dempet dalam negeri (DN) tercatat meningkat 121,3% secara tahunan. 

Menurutnya pertumbuhan penerimaan PPN DN ini sejalan dengan peningkatan konsumsi akan cukup baik maka doang adanya implementasi Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Penerimaan ini doang berkontribusi 29,8% ke penerimaan pajak.

Kemudian, kontribusi kedua adalah Pajak Penghasilan (PPh) 26 adapun realisasinya mencapai 52,4% atau meningkat dibandingkan periode kembar tahun terus adapun segede 26,2%. 

Selanjutnya, PPh 21 atau PPh karyawan yang berkontribusi seagam 12,4% kepada penerimaan pajak maka Februari. Realisasinya mencapai 21,45% atau tumbuh jika dibandingkan dengan periode cocok tahun lalu yang seagam 18,4%.

“Pertumbuhan PPh 21 karena masih awet didukung karena utilisasi dan upah tenaga kerja,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Selasa (14/3).

Penerimaan mengenai jenis pajak lainnya adalah PPh orang pribadi akan berkontribusi 0,4% kepada penerimaan pajak. Realsiasinya mencapai 22,3% mengenai target atas mengalami pertumbuhan jika dibandingkan atas periode serupa tahun lalu akan segede 7,4%.

Untuk PPh 22 impor berkontribusi 4,2% kepada penerimaan pajak periode ini. realisasinya segede 6,6% daripada target atau mengalamin kontraksi jikia dibandingkan periode cocok tahun lalu yang segede 75,9%.

Kinerja PPh badan berkontribusi segede 15,1% atas penerimaan pajak periode ini. realisasinya mencapai 33,8% atau mengalami kontraksi dengan periode sama tahun kemudian yang segede 155,25. Sri Mulyani menjelaskan, penerimaan PPh badan ini ditopang adiluhungnya pertumbuhan setoran masa terutama sektor jasa keuangan dan asuransi.

Lebih lanjut, demi PPh 26 berkontribusi kepada penerimaan pajak periode ini seadi 4,4%. Realisasinya mencapai 52,4% atau tumbuh melalui periode sebandingtahun lantas yang seadi 26,2%.

PPh final berkontribusi seagung 6,9% kepada penerimaan pajak periode laporan. Resandiainya mencapai  5,9% atau tumbuh ketimbang periode setaratahun lintas nan mengalami kontransi seagung 10,1%.

Terakhir, PPN impor berkontribusi kepada penerimaan pajak periode ini sehebat 413,9%. Realisasinya mencapai 515,2% atau tumbuh melalui periode serupa tahun terus yang sehebat 41,2%.

Cek Berita dan Artikel adapun lain dempet Google News

Ditopang PPN, Penerimaan Pajak Moncer dari Awal Tahun Ini

Penerimaan Pajak Moncer di Awal Tahun, Ini Pendorongnya